Berharap adalah salah satu sifat manusia yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupannya sehari-hari. Manusia senantiasa memiliki harapan, baik harapan yang besar maupun kecil, harapan yang terkait dengan dunia maupun akhirat. Namun, sebagai seorang muslim, harapan yang paling utama adalah harapan kepada Allah SWT.
Dalam agama Islam, terdapat beberapa hadis yang membahas tentang berharap kepada Allah SWT. Salah satu hadis yang mengajarkan tentang pentingnya berharap kepada Allah SWT adalah hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, beliau berkata: "Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda: 'Allah SWT berfirman: Aku sesuai dengan anggapan hamba-Ku terhadap-Ku, dan Aku bersama dia ketika ia mengingat-Ku. Jika ia mengingat-Ku dalam dirinya, Aku akan mengingatnya dalam diri-Ku; jika ia mengingat-Ku di suatu kumpulan, Aku akan mengingatnya di kumpulan yang lebih baik dari itu. Jika ia mendekatkan diri kepada-Ku sejengkal, Aku akan mendekatinya sehasta; dan jika ia mendekatkan diri kepada-Ku sehasta, Aku akan mendekatinya sejauh lompatan kelinci. Dan jika ia datang kepada-Ku dengan kesalahan yang setumpuk, dan ia menemukan-Ku dengan tidak mempersekutukan sesuatu dengan Aku, maka Aku akan datang kepadanya dengan ampunan yang setimpal dengan kesalahan yang ditumpuk itu'" (HR. Muslim).
Hadis di atas mengajarkan bahwa harapan yang kita miliki kepada Allah SWT akan mempengaruhi hubungan kita dengan-Nya. Jika kita memiliki harapan yang besar kepada Allah SWT, maka hubungan kita dengan-Nya akan semakin erat. Sebaliknya, jika kita memiliki harapan yang kecil atau tidak ada harapan sama sekali, maka hubungan kita dengan Allah SWT akan semakin jauh.
Selain itu, hadis di atas juga mengajarkan tentang pentingnya mengingat Allah SWT dalam setiap keadaan. Ketika kita mengingat Allah SWT dalam diri kita sendiri, maka Allah SWT akan mengingat kita dalam diri-Nya. Dan ketika kita mengingat Allah SWT di suatu kumpulan, maka Allah SWT akan mengingat kita di kumpulan yang lebih baik dari itu.
Selain hadis di atas, terdapat juga hadis yang diriwayatkan oleh Abu Dzar Al-Ghifari, beliau berkata: "Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda: 'Janganlah engkau meremehkan doa, karena doa itu senjata orang mukmin, amanatnya di langit dan bumi'" (HR. Tirmidzi).
Hadis di atas mengajarkan bahwa doa adalah senjata orang mukmin yang sangat ampuh. Dalam doa, kita mengharapkan kepada Allah SWT untuk memenuhi kebutuhan kita. Dengan berdoa, kita menunjukkan bahwa kita merasa lemah dan tidak mampu menyelesaikan segala masalah sendiri. Dalam hal ini, kita berharap kepada Allah SWT untuk memberikan pertolongan-Nya.